Kamis, 31 Mei 2012
Mesin Frais
MESIN FRAIS
Mesin frais generasi pertama hasil temuan Eli Whitney sekitar tahun 1818 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Mesin
ini membuat/memotong geram ketika benda kerja di hantarkan terhadap
suatu pemotong yang berputar, seperti yang terlihat pada gambar dibawah
ini.
Berbeda
dengan mata pahat/alat pemotong pada mesin bubut, maka pada mesin ini
alat pemotong hanya melakukan gerak berputar saja tanpa ada gaya-gaya
lain yang bekerja.
Benda kerja di jepit pada meja yang
mengendalikan hantaran nya (benda kerja) pada pemotong yang terdiri dari
sederetan/sekumpulan pahat mata tunggal yang di susun sedemikian rupa
menjadi 1 (satu) unit.
Secara umum, mesin ini dapat melakukan 3
(tiga) kemungkinan gerakan meja, yakni: gerak longitudinal, gerak
menyilang dan vertikal, namun pada beberapa jenis meja tertentu, dapat
juga melakukan gerak memutar
Mesin frais adalah salah satu
jenis mesin perkakas yang paling mampu untuk melakukan berbagai macam
tugas dibandingkan dengan jenis mesin perkakas lain nya. Permukaan yang
datar maupun yang berlekuk/bergelombang, dapat di proses mesin ini
dengan ketelitian yang tinggi, termasuk pemotongan sudut, celah, roda
gigi dan ceruk juga dapat di proses dengan baik menggunakan mesin ini.
Bila alat pemotong dan arbor nya dilepas, maka dapat digantikan dengan
pahat gurdi, alat pembesar lubang (reamer) dan bor. Karena mesin ini
dilengkapi alat penyetel mikrometer (micrometer dial) untuk mengatur
gerakan dari meja nya, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi
jarak secara tepat.
Alat-alat potong yang umum digunakan pada
operasi mesin ini adalah: ketam, kempa gurdi, mesin pemotong roda gigi
dan reamer, dan biasanya alat-alat pemotong tersebut cukup tahan lama
(tidak cepat aus).
4.1. JENIS-JENIS PEMOTONG MESIN FRAIS
Karena
alasan alat pemotongnya yang tersedia begitu ber aneka ragam,
menjadikan mesin frais ini mampu melakukan begitu banyak tugas, oleh
karena itu, kehadiran mesin ini pada suatu bengkel (work shop) sangat
penting.
Pemotongan biasanya dikelompokkan menurut:
- bentuk umum nya
- cara pemasangan nya
- bahan yang dipakai pada gigi nya
-metode yang digunakan untuk meng grinda gigi nya.
Secara umum ada 3 (tiga) design dari alat pemotong, yakni:
- pemotong arbor
Pemotong ini mempunyai lubang pada center nya untuk pemasangan arbor
- pemotong tangkai
Pemotong jenis ini mempunyai tangkai yang lurus atau tirus dan di pasangkan pada spindel nya
- pemotong muka
Pemotong ini dibaut atau dipegangkan pada ujung arbor pendek, umumnya untuk memfrais rata.
Umunya alat potong mesin frais terbuat dari:
- baja karbon tinggi
- baja kecepatan tinggi
- paduan cor bukan besi atau yang ujung nya diberi karbida desinter
Pemotong yang terbuat dari baja karbon tinggi, biasanya tidak kuat
bila dipakai pada kecepatan potong dan hantaran yang tinggi. Oleh
karena itu, untuk pemotongan serba guna, biasanya digunakan alat potong
yang terbuat dari baja kecepatan tinggi, sebab mata
potong nya dapat di pertahan kan tetap tajam untuk waktu yang lama,
mampu beroperasi dengan baik pada suhu kerja mencapai 600 ° C. Kecepatan
potong nya pun dapat mencapai 2,5 kali kecepatan potong baja karbon
tinggi, dengan hasil memuaskan. Namun untuk operasi pemotongan berat,
dianjurkan menggunakan alat potong dari logam cor bukan besi, misal nya: Cobalt atau pun Karbida,
sebab material ini mampu bertahan pada suhu operasi yang tinggi. Mata
potong bahan ini mampu beroperasi dengan baik pada kecepatan potong
sampai dengan 5 kali kecepatan potong baja kecepatan tinggi.
4.2. PEMOTONG DAN JENIS PEKERJAAN
Alat
pemotong mesin frais, dapat juga dikelompok kan menurut bentuk nya atau
juga terhadap jenis pekerjaan nya. Alat-alat potong tersebut, dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
PENJELASAN:
a). Pemotong Frais Biasa
Pemotong
biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang gigi-gigi nya
hanya terdapat di sekeliling piringan nya. Bentuk gigi nya, bisa lurus
maupun heliks, bila heliks, biasanya akan terdapat takikan pada
gigi-gigi nya untuk memutuskan serpihan-serpihan dan untuk memudahkan
pengeluaran geram/serpihan.
b). Pemotong Frais Samping
Pemotong
ini mirip dengan pemotong datar, bedanya ada pada gigi-gigi yang hanya
terdapat di samping. Pemotong jenis ini, bisa berbentuk lurus, heliks
maupun zig-zag.
c). Pemotong Gergaji Pembelah Logam
Pemotong
nya mirip dengan pemotong frais datar, bedanya dibuat relatif tipis (± 5
mm). Pemotong jenis ini diberi pengaman dengan cara meng gerinda sisi
nya untuk menghasilkan ruang, agar memudahkan serpihan keluar.
d). Pemotong Frais Sudut
Pemotong
jenis ini dapat memotong sudut tunggal, maupun jamak. Pemotong sudut
tunggal ini, mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan yang jamak,
mempunyai gigi-gigi pada dua permukaan kerucut. Jenis ini biasanya
digunakan untuk memotong tanggem dan pelebar lubang (berfungsi mirip
dengan reamer).
e). Pemotong Frais Bentuk
Gigi jenis
pemotong ini mempunyai bentuk khusus yang dapat digunakan untuk
memotong cekung, cembung, memotong roda gigi, memotong pembulatan pada
sudut, dsb nya.
f). Pemotong Frais Ujung
Pemotong
jenis ini mempunyai poros yang integral untuk menggerakkannya dan
gigi-gigi terdapat di sekitar ujung keliling nya. Pemotong frais ujung
berdimensi besar, sering juga disebut frais cangkang (lihat gambar),
bagian pemotongnya terpisah dan di ikatkan pada arbor batang.
Pemotong ini digunakan untuk proyeksi permukaan, membuat ujung benda kerja menjadi bujur
sangkar, memotong celah, dll.
g). Pemotong Celah “ T ”
Pemotong
ini mirip dengan pemotong datar kecil atau frais samping yang memiliki
poros integral untuk menggerak kan nya. Guna nya untuk membuat celah “ T
“.
h). Pemotong Gigi Sisipan
Sering dengan
meningkatnya kebutuhan akan ukuran pemotong, maka untuk alasan ekonomis,
dirasa perlu untuk menyisipkan gigi yang terbuat dari bahan yang lebih
kuat (mahal) ke dalam baja yang lebih lunak (murah), sehingga bila
rusak, cukup hanya sisipan nya saja yang diganti.
4.3. GIGI PEMOTONG FRAIS
Gambar sebuah pemotong frais dengan nomenklatur nya dapat dilihat dibawah ini.
Untuk
pemotongan dengan kecepatan tinggi untuk hampir semua jenis material
benda kerja, biasanya digunakan sudut garuk positif sebesar 10 sampai 15
derajat, namun untuk material yang lebih lunak, misal nya Aluminium,
maka diberikan sudut garuk yang lebih besar lagi.
Bila
menggunakan pemotong berujung karbida dengan kecepatan potong tinggi,
maka digunakan sudut garuk negatif, baik radial maupun aksial. Bila
ingin memotong baja, maka biasanya diberikan sudut negatif sebesar 5°
s/d 10° .
Pada pemotongan frais, dikenal istilah sudut ruang
bebas, yakni sudut yang terdapat antara tepi dengan garis singgung pada
pemotong ujung gigi. Besar-kecilnya ruang bebas, tergantung dari
material benda kerja, misal nya: untuk besi cor, memerlukan ruang bebas
sebesar 4° s/d 7° , sedangkan untuk bahan yang lebih lunak, seperti:
Magnesium, Aluminium dan Kuningan, maka akan lebih efisien bila sudut
ruang bbebas nya 10° s/d 12° .
Dari banyak penelitian dapat
dibuktikan bahwa pemotong dengan gigi-gigi yang kasar akan lebih efisien
untuk menghasilkan/membuang geram, dibandingkan gigi-gigi yang halus,
karena gigi kasar akan mengambil geram lebih tebal dan mempunyai aksi
pemotongan lebih lebar serta ruang bebas lebih besar untuk laluan dari
geram. Juga terbukti bahwa gigi-gigi halus mempunyai kecendrungan lebih
besar untuk bergetar dibandingkan dengan gigi kasar, namun demikian,
bila benda kerjanya tipis, maka tetap harus menggunakan gigi-gigi tipis.
4.4. PENGELOMPOKAN MESIN FRAIS
Mesin
frais biasanya dibuat dalam jenis dan ukuran yang sangat beragam,
penggeraknya pun bisa melalui sistem pulley atau motor tersendiri. Cara
menghantar benda kerja nya pun, bisa dilakukan secara: manual, mekanis
maupun hidraulis. Namun pengelompokan mesin frais yang umum adalah
berdasarkan design nya, yakni:
A. Jenis tiang dan kerucut:
a. Frais tangan
b. Mesin frais datar
c. Mesin frais universal
d. Mesin frais vertikal
B. Mesin frais penyerut
C. Jenis bangku tetap:
a. Mesin frais simpleks
b. Mesin frais dupleks
c. Mesin frais tripleks
D. Mesin pusat pemesinan
E. Mesin frais jenis khusus:
a. Mesin frais meja putar
b. Mesin frais planet
c. Mesin frais profil
d. Mesin frais duplikat
e. Mesin frais pantograf
Tidak semua jenis mesin-mesin frais ini akan diterangkan, dianggap cukup menjelaskan mesin-mesin yang bercetak tebal (bold).
4.4.A.b. Mesin Frais Datar
Meskipun
merupakan mesin serba guna, tetapi mesin ini juga dapat digunakan untuk
produksi massal (mass product). Pemotong dipasangkan pada arbor
horizontal yang ditopangkan (support) secara kaku (solid) oleh lengan
yang berada diatas.
4.4.B. Mesin Frais Penyerut
Namanya diberikan sebagai penyerut, sebab ada kemiripan nya dengan mesin serut biasa.
Benda
kerja dibawa pada meja panjang yang geraknya hanya longitudinal,
dihantarkan ke alat pemotong yang berputar dengan kecepatan yang
disesuaikan, untuk jelasnya lihat gambar:
Gerakan
hantaran meja dan pemotong berputar adalah merupakan ciri utama mesin
ini dan hal ini yang membedakan nya dengan mesin frais lain nya,
termasuk gerak lintang dan vertikal mesin ini terdapat pada spindel
pemotong nya. Mesin jenis ini dirancang untuk mem frais benda-benda yang
besar yang memrlukan pemotongan geram yang lebar dan dalam.
4.4.C. Mesin Frais Jenis Bangku Tetap
Bangkunya
terbuat dari benda cor yang kaku dan berat serta diatas nya terdapat
sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerak longitudinal.
Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah mesin frais dari jenis penyerut:
Nama-nama,
seperti: simpleks, dupleks dan tripleks, menunjukkan secara ber
turut-turut bahwa mesin dilengkapi dengan kepala spindel satu, dua dan
tiga. Mesin ini dilengkapi dengan pengendalian secara otomatis.
4.4.D. Mesin Pusat Pemesinan
Pusat
pemesinan biasanya dilengkapi dengan satu atau lebih control numeric
(CN) yang mempunyai permesinan serba guna (multi purpose machine). Mesin
jenis ini tidak hanya mampu mem frais, tapi juga menggurdi, mengebor,
meluaskan lubang, dll. Walaupun tergantung pada mesin nya, tapi pusat
pemesinan mampu melakukan starting, stopping mesin nya, memilih dan
menukar alat potong dengan cepat (sekitar 4 detik), melakukan
pembentukan keliling 2D atau 3D dengan menggunakan interpolasi linier
atau yang lain nya, mendudukkan setiap sumbu pada pergeseran dengan
cepat (10 m/menit), menstart atau menghentikan spindel pada kecepatan
dan arah putaran yang terprogram, mengarahkan meja kerja, mengalirkan
dan menghentikan coolant.
4.4.E.a. Mesin Frais Meja Putar
Mesin
frais meja putar, seperti terlihat pada gambar berikut, merupakan
modifikasi dari mesin frais vertikal yang dimaksudkan untuk kegunaan
khusus.
Operasi
mesin ini bisa berlangsung secara kontinu, namun terdapat cukup waktu
bagi operator untuk menaikkan dan menurunkan muatan mesin selama proses
frais berlangsung.
Mesin ini bekerja cukup efisien dan cepat, namun terbatas hanya untuk penge-fraisan datar saja.
Cara Kerja Mesin Bubut
prinsip kerja mesin bubut
oleh: Hendy Square Enix
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang
digunakan untuk memotong benda yang diputar. bubut sendiri merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan
poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan
karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Prinsip kerja mesin bubut
poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.
Bagian-bagian mesin bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap
terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar
poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal.
Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang
dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan
tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
Jenis-jenis Mesin Bubut
- Mesin Bubut Universal
- Mesin Bubut Khusus
- Mesin Bubut Konvensional
- Mesin Bubut dengan Komputer (cnc)
Masin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan
dengan system analog dan kemudian computer digital, menciptakan mesin
perkakas modern yang disebut mesin cnc(computer numerical control) yang
kemudian hari telah berevolusi proses desain. Saat ini mesin cnc
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD.mesin-mesin cnc
dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.dengan
mesin cnc, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih,
pengerjaan produk missal dengan hasil yang sama persis dan waktu
permesinan yang cepat.
Ilmu Permesinan
ILMU PERMESINAN
Dasar-Dasar Permesinan
Oleh: Hendy Square Enix
Proses permesinan atau machining (Diktat Lab Sistem Manufaktur, 2005) adalah terminologi umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah proses penghilangan material. Proses permesinan dibagi menjadi dua yakni :
1. Traditional Machining : turning, milling, drilling, grinding, dll.
2. Non-traditional machining: chemical machining, ECM, EDM, EBM, LBM, machining dari material non-metallic.
Proses machining merupakan proses yang banyak digunakan untuk proses pembentukan produk, hal ini dikarenakan proses permesinan memiliki keunggulan-keunggulan dibanding proses pembentukan lainnya (casting, powder metallurgy,bulk deformation) yaitu:
1. Keragaman material kerja yang dapat diproses
* Hampir semua logam dapat dipotong
* Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
* Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
1. Keragaman geometri potong
* Fitur standar: lubang, slot, step dll
* Fitur non-standar: tap hole, T slot
1. Keakuratan dimensi
1. Toleransi hingga ± 0.025mm
2. Permukaan potong yang baik
1. Kekasaran permukaan hingga 0.4 mm
Jenis- Jenis Proses Permesinan beserta prinsip kerjanya
Proses permesinan (Diktat Lab Sistem Manufaktur, 2005) merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses-proses yang lain seperti proses pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan yang banyak dilakukan adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planing), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang (boring)
1. Proses Bubut (Turning)
Proses bubut (turning) merupakan proses produksi yang melibatkan bermacam-macam mesin yang pada prinsipnya adalah pengurangan diameter dari benda kerja. Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar dan pemotongan halus atau semi halus. Jenis mesin ini bermacam-macam dan merupakan mesin perkakas yang paling banyak digunakan di dunia serta paling banyak menghasilkan berbagai bentuk komponen-komponen sesuai peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong dilakukan oleh benda kerja dimana benda ini dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat dengan gerakan lurus. Pahat hanya bergerak pada sumbu XY.
2. Proses Menyekrap ( Shaping dan Planning)
Pada proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus dengan jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong hanya dalam satu arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang (waktu terbuang). Proses menyekrap menggunakan tool yang lebih keras dari benda kerja.
a. Shaper
Shaper adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi benda yang memilki dimensi relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan planer. Gerak potang pada mesin shaper dilakukan oleh pahat yang melekat pada ram, sedangkan gerak makan dilakukan oleh benda kerja (meja).
b. Planer
Planer adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi benda yang besar dan berat. Gerak potong dilakukan oleh benda kerja, sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat.
3. Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Pada mesin Gurdi pahat potong yang digunakan berupa twist drill yang terdiri dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan sebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahat dilakukan oleh pahat.
4. Mesin Freis (Milling Machine)
Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah terlepasnya logam (geram) oleh gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat melakukan pekerjaan seperti memotong, membuat roda gigi, menghaluskan permukaan, dan lain-lain. Prinsip kerja dari proses milling adalah pemotongan benda kerja dengan menggunakan pahat bermata majemuk yang dapat menghasilkan sejumlah geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian, dipasang pahat potong dan disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja didekatkan ke pahat potong dengan pompa berulir, untuk melakukan gerak memakan sampai dihasilkan benda kerja yang diinginkan.
5. Mesin Gerinda (Grinding Machine)
Prinsip kerja dari menggerinda adalah menggosok, menghaluskan dengan gesekan atau mengasah, biasanya proses grinding digunakan untuk proses finishing pada proses pengecoran. Mesin gerinda dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
a. Face Grinding jenis serut (reciprocating table), biasanya digunakan untuk design sindle vertikal, untuk roda gigi, dan untuk pengerjaan permukaan datar.
b. Face Grinding jenis meja kerja putar (rotating table) yang digunakn untuk pengerjaan luar seperti memperbaiki cxetkan dan permukaan panjang.
c. Gerinda silindris ( Cylindrical Grinding ) gerinda ini digunakan untuk mengerinda permukaan silindris, meskipun demikian pekerjaan tirus yang sederhana dapat juga dikerjakan. Gerakan silindris dapat dikelompokkan menurut metode penyangga meja kerja, yaitu gerinda dengan pusat dan gerinda tanpa pusat.
6. Gergaji (Sawing)
Mesin gergaji adalah suatu mesin yang sangat sederhana dan banyak digunakan untuk memotong logam atau non logam.
7. Mesin pembesar lubang (Broaching)
Proses Broaching pada dasarnya hampir sama dengan proses gergaji, hanya berbeda pada bentuk pahat potongnya. Jika pada mesin gergaji pemakan atau pemotong benda kerja oleh satu sisi pahat, tetapi pada mesin broaching pada keseluruhan dari sisi pahat potong.
Prinsip Kerja Mesin Milling dan Turning
Menurut (kalpakjan,2005) proses permesinan yang akan digunakan dalam modul II kali ini, lebih banyak mengenai mesin miling dan mesin turning. Berikut ini merupakan prinsip kerja dari kedua mesin tersebut
* Prinsip Kerja Mesin Milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
* Prinsip Kerja Mesin Turning
Menurut (kalpakjan,2005) mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda tersebut dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam, bergerak ke kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.
Mesin bubut mendapatkan dayanya pada kepala tetap melalui sabuk V banyak dari motor yang dipasang dibawah dari pengendali pada ssisi kepala tetap salah satu dari 27 kecepatan, yang diatur dalam kemajuan geometris yang logis, dapat diperoleh. Dilengkapi dengan pencekam dan rem listrik untuk start, menghentikan atau menyentakkan benda kerja.
Ekor tetap dari pembubut dapat disetel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok yang berbeda. Dilengkapi dengan pusat yang dikeraskan, yang dapat digerakkan masuk dan keluar oleh penyetel roda dan dengan ulir pengencang di dasarnya yang digunakan untuk menyetel penyebarisan pusatnya dan pembubutan tirus. Sekrup pengarah terletak agak dibawah dan sejajar terhadap jalur bangku, memanjang dari kepala tetap sedemikian rupa sehingga dapat diputar balik dan dihubungkan atau dilepas dari kereta luncur selama operasi pemotongan. Ulir pengarah hanya untuk pemotongan ulir saja dan harus dipisahkan kalau tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya. Tepat dibawah ulir pengarah terdapat batang hantaran.
Rakitan kereta luncur mencakup peletakan majemuk, sadel, pahat dan apron. Karena mendukung dan memandu pahat potong maka harus kaku dan dikonstruksi dengan ketepatan tinggi. Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pada gerakan arah menyilang. Engkol tangan yang atas mengendalikan peletakan majemuk, dank arena peletakannya dilengkapi denga busur derajat penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut untuk membuat tirus pendek. Roda tangan kedua digunakan untuk menggerakkan kereta luncur disepanjang landasan, biasanya untuk menarik kembali keduduka semula setelah ulir pengarah membawa sepanjang pemotongan. Bagian dari kereta luncur yang menjulur di depan dari pembubut disebut apron. Pada permukaan apron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.
Jenis – Jenis Mesin Milling dan Turning
Mesin miling dan turning, dapat terbagi menjadi beberapa jenis atau macam proses. Jenis-jenis dari proses milling dan turning antaralain dapat dijelaskan sebagai berikut.
* Jenis-jenis Mesin Miling
Ada 4 tipe dari mesin milling secara umum, yaitu :
1. Knee and column
Terdiri atas 2 bagian yaitu vertical spindle dimana benda kerja berputar pada meja horizontal dan horisontal spindel yang kedudukan spindelnya terpasang mendatar pada kepala mesin.
Spindle Head adalah bagian dari mesin miling yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang tool holder (arbor) dan memutar cutter untuk menyayat benda kerja.
2. Bed type
Digunakan untuk mengisi kebutuhan pengerjaan benda kerja yang berat dan besar (± 90-900 kg). Bed type memiliki ciri-ciri antaralain tanpa sandle sehingga gerak meja hanya horizontal, spindle carrier dapat digerakkan naik turun, cutter dapat dilepas dan dipasang dengan menyetel spacer.
3. Planer type
Memiliki prinsip kerja yaitu pahat potongan tidak diam, berputar dan bermata potong banyak
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang besar dan berat.
4. Special type
Special type sendiri terbagi atas 2 macam yaitu climb milling atau down milling
dengan prinsip kerja yaitu pada permukaan datar, pahat potong bergerak ke bawah menembus material benda kerja, sehingga dimulai dengan pemotongan yang besar dan diakhiri pada ketebalan geram nol. Sedangkan pada suatu pahat vertikal gaya putaran pahat seakan-akan mendorong benda kerja ke arah gerak meja.
* Jenis-jenis Mesin Turning
Secara garis besarnya, maka mesin turning dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam,
yaitu : Engine Lathe, Relieving Lathe, Facing Lathe (Vertikal Boring dan Turning
Machines), Turret Lathe, Automatic Lathe.
Masing-masing jenis mesin tersebut mempunyai guna dan tujuan tertentu, misalnya untuk engine lathe, ditujukan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat produksi kecil (job order), sedangkan untuk produksi yang tinggi memakai automatic lathe. Engine lathe merupakan turning konvensional sedangkan automatic lathe sudah terotomasi.
Langkah-langkah membubut Ulir
LANGKAH-LANGKAH MEMBUBUT ULIR
oleh: Hendy Square Enix
1. Tentukan jenis mesin bubut yang sesuai
2. Siapkan benda kerja sesuai dengan diameter luar ulir
3. Pasang benda kerja dengan baik
4. Setel pahat ulir dan eretan atas pada posisi yang benar
5. Tentukan kisar dengan mengatur tuas-tuas pada gearbox
6. Tentukan kecepatan potong, biasanya dipilih 1/3 dari kecepatan potong pembubutan biasa.
7. Hitung kedalaman pemotongan ulir
8. Beri batasan panjang bagian benda kerja yang diulir
9. Cek kembali kebenaran kisar ulir dengan picth gauge
10. Lakukan pembubutan ulir dengan benar
11. Cek ulir yang telah dibuat..
Langganan:
Postingan (Atom)